Hani memandang sahabatnya yang berada di sisinya. Dia sedang
asyik memandang skrin komputer ribanya dengan wajah yang sedikit berkerut,
seolah-olah memikirkan sesuatu.
Hani: Kenapa buat muka macam tu?
Rina: Apa pandangan Hani bila
lihat kawan-kawan yang gemar post doa
dalam facebook?
Hani: Hani rasa itu satu cara
yang baik untuk ajak kawan-kawan lain mengamalkan doa. Lebih-lebih lagi doa amalan Rasulullah S.A.W..
Rina: Ya, memang sangat baik
kalau berkongsi doa-doa lebih-lebih lagi doa amalan nabi kita. Tapi, apa yang
Rina lihat sejak akhir-akhir ini ramai yang post
status seolah BERDOA KEPADA DINDING (wall).
Hani: Maksud Rina?
Rina: Ramai kawan-kawan yang Rina
lihat, contohnya bila dalam kesedihan akan post status berbunyi seperti - ‘Ya
Allah, tabahkan hatiku’. Kalau kita minta pada Allah, wajarkah kita paparkannya
untuk tatapan umum dalam wall facebook?
Hani: Mungkin mereka ingin doa
mereka diaminkan kawan-kawan?
Rina: Jika begitu niatnya, memang
tidak salah. Tapi, bukankah lebih baik kalau kita minta terus pada Allah? Tak
perlu post dalam facebook. Apa yang Rina takutkan, manusia LUPA MEMINTA KEPADA
ALLAH. Setiap kali ditimpa ujian, TAKUT-TAKUT DINDING(WALL) ITULAH TEMPAT PERTAMA CURAHAN HATI MANUSIA.
Hani: Betul juga tu, Rina. Hani
tak pernah terfikir hal sebegitu. Bahkan, takut-takut doa itu menjadi amalan
riak untuk tatapan manusia semata. Na’uzubillah.
Rina: Semoga kita semua
dijauhkan.
“Hanya kepadaMu kami menyembah,
dan hanya kepadaMu tempat kami meminta
pertolongan” (AlFatihah: 5)
p/s: Doa itu hanya kepadaNya.
Jika doa kita post dalam facebook, doa itu minta pada siapa?
Allah, manusia, ataupun dinding (wall)?
Jom koreksi diri :)
0 comments:
Post a Comment